Vegetable Waste Biodrying Treatment for Energy Recovery as Refuse Derived Fuel Potential

Sampah sayuran merupakan jenis sampah organik biodegradable yang dapat ditemukan di setiap lokasi Indonesia. Selain itu, timbunan juga mendominasi makanan. Pemanfaatan lebih lanjut salah satunya menggunakan pemulihan energi. Pemulihan energi dilakukan dengan biodrying tergantung waktu dan bioaktivator. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aktivator pada proses sayuran. Penelitian seberat 0,5 kg laju alir udara 15 liter/menit, suhu berada rentang 28,4-34,1°C. Biodaktivator digunakan dalam penelitian ragi roti, tempe, tape. Penurunan massa maksimum terjadi penambahan Hasil uji multivariate menunjukkan adanya bioaktivator perubahan nilai kadar air kalor. Akan tetapi, interaksi antara hanya berpengaruh air. Hal karena degradasi memanfaatkan mikroorganisma tersimpan cairan diperlukan mengetaui jelas variabel lain terutama detensi tepat mempercepat degradasi.Vegetable waste is a type of organic found in every location In addition, vegetable also dominates food waste. One the ways to use energy recovery. Energy recovery can be done by time-dependent and bioactivator. This study aimed determine effect time activator application on process. this study, 0.5 used with an airflow rate liters/minute, temperature process range 28.4-34.1°C. The bioactivators were baker's yeast, tempeh, maximum decrease mass occurs addition test results showed bioactivator changes water content caloric value. However, interaction between only affects content. because degradation utilizing microorganisms stored liquid Further research needed know other variables process, especially right detention that accelerate degradation.